Jumat, 15 Mei 2009

RougHage

Roughage adalah hijauan kering yang berasal dari hijauan segar yang sengaja dikeringkan dengan tujuan agar tahan disimpan lebih lama dan umumnya dimanfaatkan pada musim kemarau. Hijauan tersebut umumnya merupakan jenis pakan yang kandungan serat kasarnya tinggi dan hijauan kering tersebut disimpan sebagai cadangan pakan pada saat sulit mendapatkan pakan di musim paceklik (Aak, 1983). Hal tersebut sesuai dengan pendapat Lubis (1992) yang menyatakan bahwa roughage dibutuhkan oleh manusia untuk meningkatkan produktivitas ternak pada kondisi alam yang kurang mendukung. Roughage merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi kelangkaan hijauan yang dilakukan dengan cara menyimpan hijauan segar yang melimpah pada saat musim hujan dengan dilakukan pengeringan terhadap hijauan segar tersebut.

Bagi sebagaian besar ternak, roughage merupakan pakan berat, tapi memiliki bobot yang rendah. Hal tersebut merupakan keunggulan dari klasifikasi roughage sebagai bahan pakan, akan tetapi pada klasifikasi roughage mempunyai keterbatasan pada komposisi fisik dan kimianya. Kamal (1998) menyatakan bahwa beragam pakan yang dikelompokkan sebagai roughages mempunyai serat kasar yang tinggi (Crude Fibre) dan nutrisi cerna yang rendah seperti protein kasar dan energi.

Roughage merupakan hijauan pakan umumnya tua, mengandung energi yang rendah serta tinggi kandungan dinding selnya. Hijauan pakan ternak yang sudah dipotong dan dikeringkan dan semua jenis jerami merupakan bagian dari kelompok roughage. Kandungan serat kasarnya lebih dari 18% seperti pada hay, jerami dan kulit biji kacang-kacangan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Utomo (1995) yang menyatakan bahwa roughage adalah hijauan pakan yang sudah tua dengan kandungan serat kasar lebih dari 15% dan kandungan dinding sel lebih dari 35 %, memiliki sifat yang bulky (voluminous), mengandung energi yang rendah, memiliki kecernaan yang rendah, kaya mineral terutama kalsium dan kalium, kaya akan vitamin yang larut dalam lemak dan kandungan protein yang bervariasi.

Pakan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi usaha peternakan, karena biaya operasional terbesar adalah bersumber dari pakan ternak. Sehingga diperlukan stock pakan yang cukup sepanjang tahun pemeliharaan ternak. Dilain pihak, ketersediaan pakan ternak khususnya hijauan sangat ditentukan oleh kontinuitas ketersediaan tanaman makanan ternak, sedangkan ketersediaan hijauan sangat dipengaruhi oleh iklim, yaitu ketersediaan pada musim hujan dan musim kemarau. Pada saat musim hujan, kesuburan tanah tinggi, sehingga hijauan yang ditanam tumbuh dengan baik dan hasil hijauan melimpah, bahkan melebihi jumlah yang dibutuhkan oleh ternak (surplus). Kondisi tersebut berbeda dengan musim kemarau yang menyebabkan ketersediaan hijauan berkurang dan minim sehingga tidak mencukupi kebutuhan ternak akibat tanah yang ditanami mengalami kekeringan. Oleh karena itu, ketersediaan hijauan harus tetap terjaga pada saat musim hujan maupun musim kemarau sehingga usaha peternakan tetap stabil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar