Jumat, 15 Mei 2009

ANTIBIOTIK

APA SICH ANTIBIOTIK ITU???

Antibiotik adalah kelompok zat kimia yang dapat dibuat secara sintetik ataupun diturunkan dari organisme hidup, yang memiliki khasiat mematikan (bakteriosid) atau menghambat pertumbuhan kuman (bakteriostatik). Hartadi (1991) menyatakan bahwa antibiotik adalah suatu obat yang disintesa oleh suatu organisme mikro dan mempunyai kemampuan (dalam konsentrasi sesuai) untuk menghambat pertumbuhan dari organisme mikro yang lain. Anggorodi (1980) menyatakan bahwa tujuan utama dari pemberian antibiotika pada ransum adalah agar dapat menghambat pertumbuhan bakteri pathogen (bakteri penyebab penyakit), mencegah kerusakan makanan dalam usus oleh bakteri dan mencegah timbulnya racun oleh kerja bakteri (amonia). Efek lebih lanjut dari pemberian antibiotika adalah kondisi kesehatan ternak akan lebih baik, sehingga metabolisme zat gizi pakan akan meningkat. Pengaruh terhadap tingkat produksi yaitu memperbaiki konversi ransum sehingga penggunaan pakan lebih efisien.

Rasyaf (1992) menyatakan bahwa antibiotik merupakan hasil produksi mikroorganisme yang digunakan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya, diantaranya: (1) Bacitracin, digunakan dalam campuran ransum atau melalui air minum. Antibiotika ini digunakan untuk mencegah penyakit selama cekaman dan untuk necritik enteritis; (2) Chlortetracycline dapat digunakan sebagai campuran di dalam ransum atau melalui air minum, antibiotika ini jangan digunakan pada unggas pedaging bibit, kadangkala antibiotika ini dapat pula untuk Coccidiosis; (3) Penicillin, antibiotika ini digunakan dalam air minum dan juga melalui suntikan, campuran vitamin + mineral untuk mencegah cekaman; (4) Tylosin, digunakan dalam campuran ransum dan air minum untuk mengobati penyakit pernapasan pada unggas pedaging di masa awal; dan (5) Lincomycin, antibiotika yang digunakan dalam campuran ransum dan dalam air minum.

Penggunaan antibiotik atau antimikrobial sebagai bahan aditif dalam pakan ternak telah berlangsung lebih dari 40 tahun. Senyawa antibiotik tersebut digunakan sebagai growth promotor dalam jumlah yang relatif kecil namun dapat meningkatkan efisiensi pakan (feed efficiency) dan reproduksi ternak sehingga dengan penggunaan bahan aditif tersebut peternak dapat memperoleh keuntungan lebih. Namun, akhir-akhir ini penggunaan senyawa antibiotik mengalami penurunan dan bahkan di beberapa negara telah melarang penggunaan antibiotik sebagai bahan aditif dalam pakan ternak, hal ini disebabkan karena dua faktor utama. Pertama, kemungkinan hadirnya residu dari antibiotik yang akan menjadi racun bagi konsumen, penyebab kedua antibiotik dapat menciptakan mikro-organisme yang resisten dalam tubuh manusia atau ternak (terutama bakteri-bakteri pathogen seperti Salmonella, E. coli dan Clostidium perfrinens).

Antibiotik digunakan untuk melawan infeksi dengan cara pencegahan atau pengobatan. Anggorodi (1985) menyatakan bahwa antibiotik telah terbukti sangat berguna dalam memberantas penyakit-penyakit tertentu. Penelitian menunjukkan bahwa aureomisin (kholtetrasiklin), basitrasin, zink basitrasin, penisillin, oleandomisin, dan virgimisin, dicampurkan dalam ransum berguna sekali untuk merangsang pertumbuhan anak-anak hewan.

Antibiotik digunakan dalam pemberian ransum pada anak sapi sebelum rumen berkembang sempurna dan dalam beberapa hal telah diberikan pula pada anak sapi yang sedang digemukkan. Antibiotik tidak hanya digunakan untuk pengobatan penyakit, tetapi juga diberikan sebagai makanan tambahan. Pada ternak sapi penyakit diare merupakan masalah penting yang dapat mengakibatkan kematian, infeksi dan kerugian bagi peternak. Pemberian chlortetracycline dan oxytetracyclin pada anak sapi dan anak babi dapat mengurangi gejala penyakit diare.

Berkaitan dengan dampak pemberian antibiotik terhadap produk peternakan, antibiotik tidak mungkin terdapat dalam daging ternak yang diberi zat tersebut sebanyak yang cukup untuk menggertak pertumbuhan. Akan tetapi antibiotik tersebut dapat diketemukan dalam daging bila pemberiaannya sepuluh kali lebih tinggi. Penghentian pemberian antibiotik beberapa hari sebelum hewan disembelih akan menghilangkan tertimbunnya antibiotik dalam jaringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar